Curhatan dari Pecinta Rokok Indonesia


Curhatan dari para pencinta Rokok Indonesia

Pertengahan agustus telah ramai diperbincangkan di berbagai media terkait wacana kenaikan harga rokok. Kenapa harus wacana rokok yang naik harganya? Kenapa bukan harga diri dan moral bangsa saja yang yang perlu dinaikkan?

Curhatan dari Pecinta Kopi dan Rokok Indonesia
Pemerintah berdalih dengan menaikkan harga rokok maka akan berkurangnya konsumsi rokok di negeri ini. Karena rokok yang kisaran harganya Rp. 10.000-20.000 per-bungkus menjadi pemicu banyaknya perokok, mulai dari orang miskin dan dan orang kaya bisa membelinya. Pemerintah mengatakan "Bahwa rokok adalah musuh bangsa yang sudah disadari oleh semua orang". Musuh bangsa? Saya kurang yakin dengan perkataan itu, karena mereka digaji salah satunya dari adanya cukai tembakau. Bagaimana bisa rokok yang katanya musuh bangsa justru banyak memberikan manfaat kepada bangsa.

Ribuan lapangan pekerjaan sebab perusahaan rokok itu ada, ribuan orang bisa memberi nafkah kepada keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya sebab perusahaan rokok itu ada, ribuan suporter bisa menikmati sepakbola sebab perusahaan rokok itu ada, dan ribuan-ribuan lainnya. Apakah ribuan orang bisa seperti itu karena ulah pemerintah? Emm, menurut saya sih karena perusahaan rokok itu ada. Apa pemerintah masih akan menaikkan harga rokok hingga Rp. 50.000+ per-bungkus?

Pemerintah mengatakan dengan naiknya harga rokok tidak akan berdampak pada bangkrut nya perusahaan rokok, karena nantinya PHK pekerjaan buruh pabrik rokok bisa diganti dengan automatic machine yang mengerjakan. Lalu bagaimana dengan nasib mereka wahai bapak pemerintah yang budiman? Ribuan orang akan kehilangan pekerjaan mereka, dan itu akan berdampak bertambahnya pengangguran di negeri ini. Bagaimana kalau mereka tidak bisa memberi nafkah kepada keluarga mereka? Bagaimana jika mereka sakit dan tidak bisa membayar biaya kesehatan yang sangat mahal? Bagaimana jika anak-anak mereka tidak bisa melanjutkan sekolah karena biaya pendidikan yang sangat mahal? Apakah bapak pemerintah akan mengganti dan memberikan lapangan pekerjaan baru kepada ribuan buruh yang akan ter-PHK?

Kata pemerintah, dengan harga rokok yang naik pendapatan negeri juga akan naik karena cukai otomatis naik, dan itu bisa untuk biaya kesehatan dan belanja negara, Anda yakin akan seperti itu? Apakah kenaikan harga rokok murni untuk perkembangan negeri ini? Untuk memberikan fasilitas kesehatan terbaik merata keseluruh masyarakat? Memberikan kualitas dan fasilitas pendidikan yang lebih baik kepada semua lapisan masyarakat? Apakah Anda tidak takut kalau nantinya justru itu akan menggembirakan para tikus berdasi? Mereka pasti akan ngiler melihatnya. 

Andai saja ada wacana harga (biaya) pendidikan yang mahal di Indonesia menjadi murah, mungkin itu akan sangat masuk akal, lebih baik jika terlaksana bukan hanya wacana, dan masyarakat akan sangat antusias menerimanya. Karena selama ini untuk kualitas pendidikan yang baik hanya bisa diperoleh oleh mereka orang-orang kaya saja, sedangkan orang  miskin tidak mendapatkan pendidikan yang baik. Orang kaya bisa menikmati pendidikan dengan kualitas dan fasilitas yang baik karena mereka mampu membelinya meski harga (biaya) pendidikan itu mahal, sedangkan orang miskin hanya mendapatkan pendidikan yang dibawah standar. Kenapa tidak ada wacana mengurangi harga pendidikan saja agar semua orang bisa merasakan pendidikan berkualitas? Oh Indonesia-ku, kamu sedang dilanda kebingungan.

Pada tahun-tahun sebelumnya ada banyak sekali kasus pencurian dan kejahatan karena motif kurang mampu. Banyak para bandit dan pelaku kejahatan mengatakan kalau hasil kejahatannya untuk membeli minuman k*ras, s*bu, nark*ba, dan menyewa PS*. Apakah pemerintah dan media siap jika nantinya akan ada berita kasus kejahatan karena motif kurang mampu membeli sebungkus rokok? Bukan berharap demikian, tapi itu mungkin saja bisa terjadi.
Harga Pendidikan di Indonesia Mahal, Harga Kesehatan di Indonesia Mahal, Harga Bahan Bakar di Indonesia Mahal, Harga Rokok di Indonesia (bakal) Mahal, Harga Diri dan Moral Indonesia mungkin masih Orbal.
Jika mereka bisa membuat wacana, kami pun juga bisa membuat wacana.

4 komentar

23 Februari 2017 pukul 19.17

Setiap keputusan pasti selalu ada resikonya. Kalau dinaikin akan berdampak buruk pada perekonomian bangsa, sedang kalau diturunin, akan berdampak buruk terhadap kesehatan orang-orang di sekitar perokok. Gue setuju dengan memurahkan biaya pendidikan di Indonesia. Dengan begitu, generasi penerus bangsa bisa mendapat pendidikan yang baik dan layak :D

Balas
avatar

Berkomentarlah sesuai topik artikel & Mohon tidak melakukan spam atau komentar negatif

View MoreARTIKEL PILIHAN