Bukan The Power Of Kepepet #2


Hallo Mas, Mbak, Pak, Buk gimana kabar sampean? Semoga Allah selalu memberi kesehatan kepada kita, Aamiin.
Bukan The Power Of Kepepet #2
Bukan The Power Of Kepepet
Artikel yang akan saya tulis hari ini meneruskan artikel sebelumnya (Bukan The Power Of Kepepet #1), masih mengenai bisnis trading forex, karena artikel sebelumnya belum sampai selesai.

Saya yang waktu itu merasa bahwa trading forex itu mudah dan bisa dijalankan kapanpun dan dimanapun saya berada, akhirnya merasa saatnya saya harus beralih dari akun trading forex demo ke tahapan akun trading forex real (menggunakan uang beneran). Saya waktu belajar forex dengan akun demo itu di perusahaan broker (broker: adalah penyalur bagi seorang trader untuk bisa menjalankan bisnis trading forex) yang ada diluar negeri, anggap saja nama broker itu "Terong" (saya tidak menyebutkan nama broker itu karena saya tidak mau difitnah promosi).

Saya ada uang di rekening sekitar dua ratus ribuan, saya transfer semua uang itu ke broker terong tadi, dan saya mendapatkan 20 dollar (termasuk bonusnya), dana itu masuk ke akun trading forex real saya. Begitu senangnya saya waktu itu, karena akan trading dengan uang sungguhan, (meskipun agak cemas teringat jawaban kakak saya waktu itu) tapi ya sudahlah saya cari pengalaman dulu.

Apa Saya Bilang...

Hari itu saya coba tradingkan sedikit sekitar 0.10 lot (Silahkan googling saja bila belum mengerti apa itu lot, saya tidak menjelaskan-nya disini, karena memang artikel ini bukan mengajarkan cara belajar forex) dari dana itu, dan saya trading menggunakan ilmu analisa dan teknik yang saya dapat dari berbagai website, yang pernah saya coba sebelumnya saat menggunakan trading forex demo. Singkat cerita, saya mendapatkan untung lumayan dari trading itu, total dana di akun saya bertambah menjadi 25 dollar, senangnya bukan main meski hanya bertambah 5 dollar. Akhirnya saya terbawa dalam permainan forex, saya menambah jumlah lot sedikit demi sedikit setiap mendapatkan keuntungan, saya beranggapan agar dana cepat bertambah lebih banyak. Sehari, dua hari, tiga hari begitu seterusnya.

Singkatnya, pada hari keempat saya trading, total dana saya semua menjadi sekitar 50 dollar (itu total bersih, karena selama tiga hari saya trading juga ada yang rugi tidak selalu dapat untung). Hari keempat ini saya benar-benar merasa seperti master :D, dan saya terbawa betul dalam permainan ini. Akhirnya saya tidak ada keraguan lagi untuk membesarkan lot saat trading, karena dalam benak saya, dana saya pasti akan cepat bertambah.

Ya Allah, dilalah sore harinya saat saya lihat dana di akun trading saya menjadi 1.30 dollar saja, saya kaget bukan main, serasa ada gempa mendadak, ada apa ini, apa mungkin akun saya ada yang bajak? tega banget yang bajak akun saya dengan menyisakan dana hanya 1.30 dollar saja. Ternyata dugaan saya salah, akun tidak ada yang bajak, tapi memang saya mengalami kerugian saat trading, disebabkan adanya berita ekonomi yang di liris sore itu. Sore itupun saya jadi lemes, makan tak selera, mau tidur pun tak bisa. Bayangkan saja, selama tiga hari saya ngoyo trading untuk dapatkan 50 dollar, habis seketika hanya dalam kurun waktu singkat 20 menit.

Saya tidak berani cerita ke kakak saya terkait hal ini, saya pendam sendiri saja, dan bila mungkin kalau saya cerita ke kakak, itu akan sama dengan ibarat kecoa marani pentong. Pasti dia jawab: "Apa saya bilang, udah ngerasin resikonya sendiri to?". Namanya saya, dari kejadian itu, saya tidak kapok untuk mencoba lagi, saya merasa dapat ilmu baru, kalau ternyata berita ekonomi bisa menjadi faktor terjadinya perubahan pasar dalam forex, dalam beberapa hari saya belajar lebih giat lagi, belajar otodidak dengan mencari ilmu dari berbagai website, forum, dan banyak lainnya.

Jamu Itu Pahit Tapi Menyehatkan

Uang di rekening sudah habis, tabungan sayang kalau di buka, tapi apa boleh buat akhirnya terpaksa saya ambil sedikit uang tabungan buat setor lagi ke broker terong itu. Setelah dana sudah masuk dalam akun trading, saya harus berhati-hati, sering lihat berita ekonomi, analisa dan teknik harus lebih jeli dan pas, agar tidak terulang kejadian menggelikan lagi.

Superman terbang diatas awan, saya duduk ikut numpang di pinggang. Begitulah peribahasa konyol yang menggambarkan kegembiraan saya waktu itu. Betapa tidak gembiranya saya, trading dalam waktu 15 menit saat ada berita di liris saya mendapatkan 68 dollar bersih (tidak termasuk dana awal saya), kalau di hitung kurs dollar to rupiah 13.000 = Rp. 884.000, itu hanya 15 menit. Tidak nunggu lama, saat itu juga saya tarik keuntungan saya dari broker terong itu, selang beberapa menit uang itu masuk ke rekening saya. Pada saat gembira-pun, makan jadi tak selera, mau tidur-pun juga tidak nyenyak, bawaan-nya senyum-senyum sendiri setelah dapat untung banyak, pingin beli ini beli itu.

Jamu itu memang rasanya pahit di awal, tapi itu kan menyehatkan, sama seperti pengalaman saya waktu itu memang terasa pahit, tapi bermanfaat untuk dijadikan pelajaran. (mungkin terlalu dini saya menyampaikan ini). Saya jadi lebih berhati-hati dalam bertrading, lebih sering mengandalkan berita ekonomi dari pada analisa dan teknik untuk trading. Dan mungkin saat saya mendapatkan untung banyak pada waktu itu, memang pas lagi mujur-mujurnya, atau mungkin pas hari keberuntungan menghampiri.

Tidak berselang lama setelah hari keberuntungan itu, kejadian menggelikan terulang lagi, hari itu semua dana saya ludes, pahit lagi rasanya, padahal saya sudah berhati-hati dengan melihat berita ekonomi, sedikit analisa dan teknik trading, tapi entah kenapa jamu itu hadir kembali, padahal saya tidak sakit, jadi terpaksa deh saya sakit lagi dan menelan kepahitan itu.

Letto Band Vs Nirwana Band

Ternyata keuntungan forex mudah datang dan mudah pergi, mirip lirik lagu Ruang Rindu - Letto milik om Neo aja:
Kau datang dan pergi oh begitu saja, semua ku terima apa adanya. Mata terpejam dan hati menggumam, keuntungan forex datang dan pergi..
Saya capek, lemas, dan ngantuk. Saya bergumam: apa saya setorkan lagi keuntungan yang saya dapat waktu itu? Atau mungkin saya setorkan sebagian saja? Ya, saya hanya sisakan sebanyak uang yang telah saya setor dulu.

Dengan tekat kuat dan niat baik, saya setor kembali uang ke broker terong itu sebanyak 400.000 ribu, menyisakan 484.000 dari keuntungan yang saya dapat dulu. Itung-itung masih balik modal, jika toh saya rugi lagi.

Singkat cerita, gak ada mendung gak ada hujan, tiba-tiba petir menyambar. Bagaimana tidak, belum genap satu jam setelah saya setor uang ke broker terong, lalu saya tradingkan,  semua dana saya ludes, menyisakan 0.10 dollar di akun trading, itu kalau di kurs ke rupiah = 1.300, tragis saudara-saudara.

Mungkin cukup sampai disini saja saya ikut trading forex ini. Dan pada akhirnya lagu Sudah cukup sudah - Nirwana muncul:
Sudah cukup, cukup sudah, cukup sampai disini saja, daripada batin tersiksa lebih baik ku pergi saja
Saya merasa cukup dipermainkan oleh permainan forex ini, dari pada batin tersiksa lebih baik cari yang lain saja.

Mungkin suatu saat nanti, saya akan bercerita ke kakak saya mengenai hal ini semua, atau mungkin perlu minta maaf karena pernah su'udzon, saya rasa tidak perlu. Mungkin ada benarnya jawaban yang pada waktu melarang saya ikut ke dalam bisnis trading forex ini.

Cerita ini belum selesai disini, mungkin masih panjang dan InsyaAllah akan saya ceritakan pada artikel berikutnya.

To Be Continued To Part #3 Next Day

0 komentar

Berkomentarlah sesuai topik artikel & Mohon tidak melakukan spam atau komentar negatif

View MoreARTIKEL PILIHAN